Apa Anda mahasiswa tingkat akhir yang sedang berencana magang atau kerja  praktek (KP)? Jika iya, baca dulu artikel ini.            
Banyak  istilah untuk menggambarkan kegiatan mencari pengalaman di perusahaan  bagi mahasiswa. Ada yang menyebutnya magang, KP, ataupun PKL. Namun  sebenarnya, beda istilah beda pula hasilnya.Ir. M. Waziz Wildan, Msc. PhD., Ketua Jurusan Teknik Mesin dan  Industri UGM, mengatakan magang sama dengan bekerja untuk perusahaan.  Sehari-hari dia melakukan pekerjaan selayaknya karyawan perusahaan.
 
Magang tidaklah wajib di beberapa jurusan perguruan tinggi. Magang  bisa juga dilakukan karena inisiatif sendiri. "Biasanya ada mata kuliah  tertentu, dan dia butuh magang untuk bisa mendalaminya, semua tergantung  kebijakan jurusan masing-masing,"ujar Nurhadi, Direktur ECC UGM. Ada juga mahasiswa yang melakukan magang dengan tujuan untuk  bekerja di perusahaan tersebut. Tak mengherankan jika kemudian hasil  akhir yang diharapkan adalah diterimanya mahasiswa tersebut untuk  bekerja di perusahaan tempatnya magang. "Tidak untuk memenuhi SKS,  sehingga tidak mendapat nilai," tambah Waziz Wildan.
 
Sedangkan KP biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan SKS. KP  juga menjadi syarat kelulusan. Benar saja, Waziz Wildan mengatakan  jurusannya menerapkan 2 SKS untuk kegiatan ini. Kegiatan saat KP  biasanya harus sesuai dengan kegiatan yang ada dalam proposal serta  kebutuhan perusahaan. Memang berbeda, namun keduanya memiliki manfaat yang hampir sama.
 
Pertama, Anda bisa mempraktekkan teori yang sudah  Anda dapat di bangku kuliah. "Memberikan wawasan riil tentang industri  ke mahasiswa," ujar Waziz Wildan. Dengan magang atau KP, Anda tidak  hanya menguasai teorinya, tapi juga belajar bagaimana prakteknya.
 
Kedua. Anda akan merasa lebih percaya diri ketika  sudah saatnya mencari kerja. "Karena secara skill dia sudah siap,  sehingga dia merasa lebih percaya diri," ujar Nurhadi.
 
Ketiga. Selain skill, Anda juga mendapat  pengalaman mengenal bagaimana budaya kerja di perusahaan. Tentu berbeda  antara dunia kuliah dan dunia kerja. Dengan magang atau KP, Anda  memiliki banyak kesempatan mengetahui bagaimana budaya di dunia kerja.
 
Keempat, luasnya jaringan karir. Jika Anda mampu  menampilkan performa kerja yang optimal, siapa tahu perusahaan melirik  Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut ketika lulus nanti.
 
Nah, karena banyak manfaatnya, magang atau KP harus dijalani dengan  serius. Beberapa perusahaan, seperti Schlumberger dan Nestle, menerima  magang karena ingin mendayagunakan mahasiswa magangnya. Oleh karenanya,  mereka tidak sembarangan dalam memilih karyawan magang. "Disesuaikan  dengan kebutuhan perusahaan dan core bisnisnya," ujar Nurhadi. Karena magang juga berpotensi bagi seseorang diterima menjadi  pegawai. Anda juga jangan sembarang pilih. "Pilih yang sesuai  ketertarikan, apa yang ingin dikejar, dan gali ilmu sebanyak-banyaknya,"  tutur Nurhadi. Pilih perusahaan dan bidang pekerjaan yang memang  menjadi ketertarikan Anda. "Kalau berminat, maka dia juga akan  termotivasi menjalaninya," ujar Waziz Wildan.
 
Kapankah waktu yang tepat untuk magang dan KP?
Sri Muliati Abdullah, Staf Ahli Bagian SDM dan HR Service ECC UGM,  mengatakan KP idealnya dilakukan saat teori sudah hampir habis.  "Biasanya semester 7," ujarnya. Mengapa? Selain karena teori-teori sudah  habis dipelajari, menurut Nurhadi mahasiswa di semester 7 biasanya  sudah mengetahui minatnya di mana. Sehingga mahasiswa menjalani KP pun  bukan karena sekadar memenuhi SKS. Lebih dari itu, mereka bisa mengejar  apa yang menjadi ketertarikan mereka.
 
Berbeda lagi dengan magang. Mungkin waktu pelaksanaan magang bisa  lebih fleksibel dibanding KP. "Kan ada juga magang yang dilakukan untuk  memenuhi mata kuliah tertentu," ujar Sri Muliati Abdullah. "Biasanya  kalau sudah dekat-dekat tugas akhir, sekalian melakukan riset," terang  Waziz Wildan.Nah, ada beberapa poin penting yang sebaiknya mahasiswa lakukan saat magang atau KP, yakni:
 
Satu. Sebagai siswa magang atau KP, Anda sebaiknya  mempelajari aturan dan budaya perusahaan. Menjalani magang atau KP sama  halnya dengan bekerja. Anda juga butuh beradaptasi agar apa yang  menjadi tujuan bisa diraih. Tentu Anda tidak mau, dicap buruk oleh  perusahaan usai magang atau KP.
 
Dua. Menjalankan kegiatan yang sudah dituliskan di  proposal. Tunjukkan Anda memang memiliki potensi untuk melakukannya.  Jangan justru tidak serius dan seenaknya.
 
Tiga. Menggali sebanyak-banyaknya ilmu, khususnya  dari atasan Anda. "Kan ada banyak laboratorium, manfaatkan saja," tambah   Nurhadi. Apalagi jika magang yang Anda lakukan ditujukan untuk  menunjang riset tugas akhir Anda.
 
Terakhir. Tentu saja, lakukan konsultasi teratur  dengan dosen pembimbing. Mintalah saran ketika Anda menemui kesulitan di  lokasi magang atau KP.
 
Source:
ecc.ft.ugm.ac.id